Jet Lee

JET LEE

Salah satu bintang terbesar di dunia tindakan, Jet Li Lian Jie lahir pada tanggal 26 April 1963 di pinggiran Beijing, Cina di sebuah kota bernama Heibei. Pada usia muda, ia mengembangkan minat dalam wu shu (seni bela diri yang dominan di Daratan Cina, disukai oleh pemerintah karena mempromosikan gerakan bukan kekuatan) dan terdaftar di sebuah akademi. Guru sekolah, Wu Ben, mengambil minat segera untuk Li, melihat bakat alaminya. Selama bertahun-tahun, Wu dan Li akan mengembangkan hubungan ayah / anak, yang membuat semua yang lebih kuat sejak ayahnya sendiri Li meninggal ketika ia berusia dua tahun. Wu akan sering keluar tunggal Li dan memberinya tugas-tugas ekstra untuk melakukan; Li pada awalnya merasa buruk tentang ini, tapi beberapa tahun kemudian, ia menyadari bahwa Wu melihat sesuatu dalam dirinya dan hanya berusaha untuk membawa keluar. Keterampilan Li berkembang dengan cepat, dan dia akhirnya memenangkan banyak kompetisi dan bahkan dilakukan di depan Presiden AS Richard Nixon di Gedung Putih sebagai bagian dari pertukaran Cina / AS budaya selama tahun 1970-an.

Ketika Li 19, ia muncul dalam film pertamanya, Shaolin Temple. Li sudah dianggap sebagai pahlawan nasional atas prestasi atletik, dan film (modern pertama film kung-fu yang dibuat di Cina) menembaknya menjadi bintang terkenal di Cina. Penggemar berbondong-bondong ke berbagai kuil, berharap untuk meniru pahlawan mereka. Li - seorang pria pendiam dan pemalu - merasa tidak nyaman dengan ketenarannya. Ia berkelana ke film dengan ide membawa kepentingan wu shu untuk rakyat, bukan untuk menjadi bintang. Namun demikian, ia terus muncul dalam serangkaian film Shaolin populer, seperti Martial Arts dari Shaolin (1986) dan juga diarahkan film, Lahir untuk Pertahanan (juga 1986).

Berharap untuk menemukan khalayak yang lebih luas untuk karyanya, Li pindah ke Amerika dan muncul dalam Memerangi Naga 1989 itu. Film ini gagal menemukan penonton, tapi Li tampaknya bertekad untuk bertahan. Akhirnya, ia berkait dengan mencatat produser / sutradara Tsui Hark dan dua - menggunakan sebagian dari uang mereka sendiri - Master dibuat pada tahun 1990. Kali ini, film (yang memiliki anggaran sangat kecil dan tampak murah bahkan banyak comapred AS B-film) bahkan tidak mencapai distributor, itu disimpan sampai 1992. Tapi Tsui dan Li telah membentuk ikatan dan Tsui Li yakin untuk datang dengan dia kembali ke Hong Kong.

Itu adalah dengan Tsui bahwa Li menemukan bintang internasional. Tahun 1991 Once Upon a Time in China, yang telah Li mengambil peran pahlawan rakyat Cina Wong Fei-Hung, merupakan hit besar dan sekarang dianggap sebagai salah satu film seni bela diri terbaik yang pernah. Berikut dua sekuel juga sangat populer, sehingga cukup mengejutkan ketika Li berhenti seri. Rumor berlimpah segala sesuatu dari sengketa uang untuk Triad "keterlibatan." Pada setiap tingkat, Li menjauh dari Wong Fei-Hung - setidaknya untuk sementara. Setelah Pendekar II (1993), Li membintangi film lain tentang seorang pahlawan rakyat Tiongkok, Fong Sai Yuk (juga 1993). Film ini kembali menjadi hit besar, tapi mungkin lebih penting, ini adalah pertama kalinya ia bekerja sama dengan Corey Yuen Kwai. Yuen akan pergi untuk bekerja dalam beberapa kapasitas di hampir semua film berikutnya Li, baik sebagai direktur atau melawan co-ordinator.

Pilihan berikutnya Li seorang direktur untuk bekerja dengan banyak orang lagi bingung.Dengan Pahlawan terakhir di Cina (1993), Li memulai serangkaian film yang melibatkan produser / sutradara Wong Jing. Wong dan Tsui Hark cukup yang bertentangan di HK Film dunia; film Tsui adalah dikenal sebagai mewah, besar anggaran urusan dengan alur cerita yang mendalam, sementara Wong (sementara sama-sama populer dengan penonton lokal) dikenal karena murah dan penuh dengan seks, kekerasan dan humor mentah. Banyak orang (terutama reporter tabloid) datang dengan banyak teori tentang mengapa Li bekerja dengan Wong. Beberapa mengatakan itu adalah karena kebencian Li berlama-lama di Tsui, yang lain menduga bahwa Wong digunakan Triad koneksi untuk "meyakinkan" Li untuk bekerja dengan dia. Bagaimanapun, karya Li selama periode ini berkisar dari parodi (Hero terakhir di China telah Li sekali lagi bermain Wong Fei-Hung, tapi untuk tertawa, seperti dalam salah satu adegan di mana ia gaun di pakaian ayam jantan) untuk romance (dengan 1994, The Bodyguard dari Beijing, sebuah remake dari film HK Kevin Costner) untuk pistol-fu tindakan (seperti Risiko Tinggi tahun 1995, sebuah film "terinspirasi" oleh Die Hard) dan memperoleh dia mengikuti seluruh dunia penggemar.

Pada tahun 1994, Li, Yuen Woo-Ping dan sutradara Gordon Chan meningkatnya bekerja pada sebuah remake dari Fist klasik Bruce Lee of Fury. Li sedikit ragu-ragu untuk bekerja pada film. Dia diburu oleh tagihan dari dirinya menjadi "berikutnya Bruce Lee" Seluruh hidup sinematik, dan Li tahu (dan dirinya sendiri merasa) bahwa Lee adalah sedikit dari "Allah sinematik" di seluruh dunia. Li, Chan dan Yuen bekerja sama untuk membuat film yang akan memuaskan penggemar baik Bruce Lee, penggemar Jet Li, dan juga (seperti film aslinya tidak) membawa penggemar baru. Mereka memutuskan untuk melupakan banyak kawat-fu (gaya yang membuat orang tampak seolah-olah mereka terbang, menembak bola api atau gerakan berlebihan lainnya dengan menggunakan kabel tersembunyi dan trik kamera lainnya) Li yang digunakan dalam sebagian besar pekerjaan baru-baru ini (hasil dari terluka di set pada Once Upon a Time in China) dan tetap dengan gaya, lebih keras lebih realistis yang lebih dekat untuk bekerja sendiri Bruce Lee. Hasilnya adalah kesuksesan Li terbesar dalam tahun dan apa yang banyak orang anggap sebagai film yang terbaik yang pernah, Fist of Legend.

Meskipun rumor tentang hubungan mereka, Li kembali untuk bekerja dengan Tsui Hark dengan Topeng Tsui diproduksi ekstravaganza sci-fi/action Hitam pada tahun 1996. Pada tahun 1997, Li sekali lagi melangkah ke dalam sepatu Wong Fei-Hung dalam film terakhir dalam seri OUATIC, Once Upon a Time in China dan Amerika. Setelah syuting dibungkus di Hitman (1998), Li didekati oleh produsen Amerika untuk peran penjahat dalam angsuran terbaru dari seri Senjata populer Lethal. Li, yang ingin mengamankan masa depan yang stabil untuk kedua anaknya, mengambil tawaran itu - asalkan ia mampu membawa Corey Yuen ke langsung adegan perkelahian itu. Film (meskipun ulasan suam-suam kuku) adalah sukses besar dan berhasil memperkenalkan Li ke Amerika. Bahkan, penonton merespon dengan sangat baik kepada Li bahwa wajahnya dan nama yang ditambahkan ke poster film setelah 'akhir pekan pembukaannya.

Seperti Jackie Chan sebelum dia, keberhasilan awal Li AS menyebabkan serangkaian rilis ulang dari karyanya yang lebih tua. Tidak seperti Chan, meskipun, film-film ini (untuk sebagian besar) yang dirilis dipotong, selain beberapa perubahan judul dan soundtrack dijuluki kembali - versi AS Once Upon a Time di Cina berdiri sebagai salah satu video terbaik versi Amerika Serikat dari Hong Kong film. Pada tahun 2000, Li membuat debut US dibintangi dengan Romeo Must Die. Meskipun tidak sukses melarikan diri, RMD mendapatkan kembali tiga kali anggaran 'dan membuka jalan bagi proyek-proyek masa depan untuk Li, yang mungkin termasuk sebuah penampilan di sekuel The Matrix (yang sekarang tampaknya tidak mungkin karena produsen hanya menawarkan US $ 3 juta dibandingkan untuk sekarang-standar gajinya sebesar $ 10 juta) dan peran sebagai "Kato" dalam remake dari The Green Hornet. Pada tahun 2001, Li melanda di box office AS dua kali, dengan sebuah film yang diproduksi oleh La Femme Nikita sutradara Luc Besson bernama Kiss of the Dragon, yang perdana di slot empat nomor di box office Amerika Serikat (suatu prestasi yang mengesankan selama musim panas yang sibuk ) dan mengumpulkan baik pujian kritis dan kipas, dan The One yang mengumpulkan membuka Jet terbesar sampai saat ini ($ 20 juta), meskipun tinjauan suam-suam kuku.